Pages

Tampilkan postingan dengan label jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jawa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Oktober 2014

Mengenal Suku Jawa



Sebagian besar orang Jawa menganut agama Islam, tapi tidak sedikit yang menganut agama Kristen, Katolik maupun hindu dan Buddha. Selain kelima agama tersebut, ada juga istilah kejawen di mana istilah tersebut merupakan suatu kepercayaan pada apa yang telah diajarkan para leluhur. Kepercayaan ini pada dasarnya berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh agama Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal kerana sifat asimilasi kepercayaannya, dengan semua budaya luar diserap dan ditafsirkan mengikut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadang kalanya menjadi kabur.

Masyarakat Jawa juga terkenal dengan pembagian golongan sosialnya. Pada dekad 1960-an, Clifford Geertz, pakar antropologi Amerika Serikat yang ternama, membagi masyarakat Jawa menjadi tiga buah kelompok:
1. Kaum santri
2. Kaum abangan
3. Kaum priyayi.

Menurut beliau, kaum santri adalah penganut agama Islam yang warak. Kaum abangan adalah penganut Islam pada nama saja atau penganut Kejawen, dengan kaum priyayi merupakan kaum bangsawan. Tetapi kesimpulan Geertz ini banyak ditentang kerana ia mencampurkan golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Pengelasan sosialnya juga dicemari oleh penggolongan kaum-kaum lain, misalnya orang-orang Indonesia yang lain serta juga suku-suku bangsa bukan pribumi seperti keturunan-keturunan Arab, Tionghoa dan India.

Suku Jawa



Indonesia terkenal dengan berbagai macam suku, budaya, bahasa, maupun ras. Ada begitu banyak suku yang tinggal di Negara ini, sehingga kalau mau dijelaskan satu per satu pun susah. Suku yang mendominasi negara ini adalah suku Jawa, lalu ada suku Sunda, dayak, Batak, Bugis, maupun suku-suku lainnya. Masing-masing dari suku ini memiliki kekhasan maupun adat istiadat yang berbeda. Mari kita mulai dari suku yang populasinya mendominasi, yaitu suku Jawa.

Suku Jawa
Suku Jawa adalah suku bangsa yang terbesar di Indonesia, dengan jumlahnya di sekitar 90 juta. Mereka berasal dari pulau Jawa dan menghuni khususnya di provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur tetapi di provinsi Jawa Barat, Banten dan tentu saja di Jakarta.

Sebagian besar suku bangsa Jawa menuturkan bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan harian. Sebuah tinjauan pendapat yang dijalankan oleh Majalah Tempo pada awal dekad 1990-an menunjukkan bahawa hanya sekitar 12% daripada orang-orang Jawa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertuturan harian. Sekitar 18% menggunakan campuran bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, dengan yang lain menuturkan bahasa Jawa sebagai bahasa utama mereka.

Adapun 4 tingkatan bahasa tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Ngoko lugu >> bahasa jawa yang biasa digunakan untuk orang yang sepantaran usianya.
2. Ngoko alus >> campuran antara bahasa jawa ngoko dengan krama. Bahasa ini dipakai untuk orang yang lebih tua kepada yang muda.
3. Krama alus >> bahasa jawa yang dipakai untuk orang yang muda kepada yang tua.
4. Krama inggil >> bahasa jawa yang biasanya dipakai untuk orang-orang dengan strata lebih tinggi.
 
 
Blogger Templates