Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia
berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang
sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang
dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan
pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior
rumah.
Kain tenun ikat merupakan salah satu seni kebudayaan
warisan generasi terdahulu yang memiliki keunikan, nilai seni serta nilai
sejarah. Kain tenun ikat sangat diminati oleh masyarakat terutama wisatawan
mancanegara, karena dalam proses pembuatannya kain tenun ikat memiliki
kesulitan serta keunikan tersendiri dibandingan dengan kain tenun lain.
Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat)
dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika
dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai.
Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan benang lungsin yang
keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam
pewarna. Peralatan yang digunakan dalam membuat kain tenun masih menggunakan
bahan dari alam yang tersedia di lingkungan pemukiman seperti dengan menggunkan
kayu ulin, rotan, dan bahan lainnya.