Pages

Tampilkan postingan dengan label gunung berapi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gunung berapi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Oktober 2014

Letusan-letusan Gunung Berapi




Gunung Berapi pun bisa dinilai dari dapur magma, kekentalan magmanya maupun tekanan gas dari gunung berapi itu sendiri. Kita dapar membedakannya menjadi beberapa jenis.

a. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke permukaan bumi bersifat cair sehingga mudah mengalir. Misalnya: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di Hawaii.

b. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu tertentu. Misalnya gunung api stromboli di Kepulauan Lipari dimana tenggang waktu letusannya ± 12 menit, jadi setiap 12 menit akan terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan lapili. Contoh yang lain adalah Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jawa.

c. Letusan Tipe Vulkano
Letusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava. Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma. Contohnya Gunung Vesuvius dan Etna di Italia serta Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur.

d. Letusan Tipe Merapi
Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava kental sehingga jika lavanya mendingin, maka dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu juga akan muncul awan panas atau wedhus gembel.

e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung. Contoh gunung bertipe perret adalah gunung krakatau dan gunung St. Helens.

f. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe pelee dapat meledak karena terjadi penyumbatan pada lubang kepundan seperti berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan dari dalam bumi yang seharusnya dikeluarkan menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan gunung akan meletus.

g. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini antara lain Gunung dan Gunung Sint Vincent.

Jeni-jenis Erupsi




Saat akan meletus, biasanya Gunung Berapi akan memunculkan gejala-gejala atau tanda-tanda bahwa dia akan meletus. Berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Dari letusannya, dapat digolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:

a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Pada erupsi eksplosif, magma yang keluar ke permukaan bumi secara meletus atau letusan. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.

b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Jenis erupsi ini akan menghasilkan bentuk vulkan perisai atau tameng. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.

c. Erupsi Campuran
Erupsi Campuran yaitu erupsi di mana keluarnya magma ke permukaan bumi secara bergantian antara erupsi efusif dengan erupsi eksplosif. Erupsi ini akan menghasilkan bentuk vulkan kerucut atau Strato. Bentuk vulkan kerucut inilah yang merupakan ciri khas vulkan mayoritas di Indonesia.
 
 
Blogger Templates