Saat akan meletus,
biasanya Gunung Berapi akan memunculkan gejala-gejala atau tanda-tanda bahwa dia
akan meletus. Berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan
oleh gunung api. Dari letusannya, dapat digolongkan erupsi gunung api menjadi 2
macam, yakni:
a. Erupsi
Eksplosif
Pada erupsi
eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga
menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini
menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun
material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Pada erupsi eksplosif, magma
yang keluar ke permukaan bumi secara meletus atau letusan. Di Indonesia, contoh
gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi
Efusif
Pada erupsi
efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi
ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan
disertai material padat berukuran kecil. Jenis erupsi ini akan menghasilkan
bentuk vulkan perisai atau tameng. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna
Loa di Hawaii.
c. Erupsi
Campuran
Erupsi Campuran yaitu erupsi di mana keluarnya magma ke
permukaan bumi secara bergantian antara erupsi efusif dengan erupsi eksplosif.
Erupsi ini akan menghasilkan bentuk vulkan kerucut atau Strato. Bentuk vulkan
kerucut inilah yang merupakan ciri khas vulkan mayoritas di Indonesia.