Ada beragam teknik dalam pembuatan kain batik, dari
yang sulit, yaitu batik tulis, sampai yang termudah, dengan printing. Mari kita
mengenal satu per satu mengenai teknik pembuatannya tersebut.
1. Batik Tulis
Dibandingkan jenis-jenis batik yang lain, jenis batik
tulis tergolong yang paling tinggi nilai seninya & eksklusif, motif
berdimensi dan warnanya pun tembus (pada kedua sisi). Hal ini disebabkan jenis
batik tulis dikerjakan sepenuhnya secara tradisional. Mulai dari proses
pembuatan corak di atas kain, pengisian pola, sampai pewarnaannya dilakukan
dengan tangan alias manual.
Karena itulah biasanya jenis batik tulis memerlukan
waktu yang relatif cukup lama untuk penyelesaiannya. Apalagi jika batik tulis
yang dibuat adalah batik tulis bolak-balik atau dua sisi kain, prosesnya akan
lebih lama lagi (karena menggunakan canting & prosesnya berulang-ulang).
Bahan Baku yang di gunakan untuk batik tulis biasanya mengunakan kain mori
untuk kain-kain tradisioanl, tetapi sekarang kebanyakan batik tulis mengunakan
bahan sutera alam, sutera ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dan sutera organdi.
2. Batik Cap
Jenis batik ini dibuat dengan stempel/cap berbagai
corak yang dibuat dari tembaga. Pada satu buah cap/stempel biasanya terukir
satu motif batik tertentu. Cap berbagai ukuran tersebut tinggal dicelupkan ke
dalam malam atau cairan lilin panas, kemudian ditempelkan ke atas kain polos
yang menjadi kain dasar batik. Proses pembuatan jenis batik ini tergolong lebih
cepat dan karena tidak harus menggambar corak secara manual.
3. Batik Kombinasi
Jenis batik ini dibuat dengan proses cap yang kemudian
diperhalus dengan proses batik tulis. Biasanya batik kombinasi ini mengunakan
bahan katun. Hanya sebagain kecil batik jenis ini mengunakan sutera ATBM.
4. Batik Printing
Seiring dengan berkembangnya teknologi, muncul pula
jenis batik printing yang dibuat dengan mesin dan diproduksi secara masal.
Proses pengerjaan batik ini mengunakan mesin (flat print atau rotary print)